Friday, September 15, 2017

Mitos Telur Berdiri

Aktivitas buat telur berdiri ini rupanya bukanlah hal yang asing dalam sebagian budaya, bahkan juga hingga jadi kesibukan spesial pada perayaan hari spesifik. Tetapi, ada mitos yang nampaknya butuh diluruskan berkaitan perayaan itu dari bagian rencana fisika serta astronomi simpel.

Satu diantara perayaan yang di dalamnya ada aktivitas buat telur berdiri yaitu Peh Cun, atau lebih di kenal jadi Duanwu Festival (端午節) dalam komune Cina internasional. Peh Cun diperingati pada tanggal 5 bulan 5 di kalender Cina, sekitaran akhir Mei s. d. awal Juni dalam kalender Masehi. Peh Cun sendiri dikatakan sebagai dialek Hokkien untuk kata pachuan (�'船, makna : mendayung perahu) karna umumnya dalam hari ini diselenggarakan lomba mendayung perahu naga.
Meskipun demikian, dalam perayaan Peh Cun, yang seringkali jadi perhatian media yaitu aktivitas membangun telur.

Konon tuturnya, pas pada pukul 12 siang di hari Peh Cun, telur dapat dibangun dengan lebih gampang dari umumnya. Aktivitas membangun telur ini sering memasukkan orang-orang yang sesungguhnya tidak memperingati hari Peh Cun tersebut, untuk bersama membangun telur. Satu percobaan bahkan juga sempat dicatatkan di buku rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan jumlah telur berdiri paling banyak.

Nah, kita lantas dapat kemukakan pertanyaan simpel : Kenapa kata mereka telur lebih gampang berdiri di hari Peh Cun? Argumen yang seringkali diserahkan, salah satunya ada seperti di bawah ini : konfigurasi Matahari-Bulan-Bumi segaris hingga gravitasinya lebih seimbang. Ada pula yang katakan, Matahari menjangkau titik kulminasi paling dekat dengan Bumi hingga gravitasi Matahari lebih kuat. Apakah benar sekian? Mari kita kupas ke-2 argumen itu.

Konfigurasi Matahari-Bulan-Bumi segaris?

Nampaknya anggapan ini datang dari system penanggalan kalender Cina sendiri yang memakai bulan baru jadi patokan awal bulan. Pada bulan baru, tempat Bulan menjangkau konjungsi, atau tempat bujur ekliptika yang sama juga dengan Matahari. Dampak paduan dari gravitasi Matahari serta Bulan pada tempat bulan baru maupun bulan purnama sudah umum di kenal (serta di ajarkan di mata pelajaran IPA di sekolah basic) jadi gunakan purnama. Pada keadaan ini, gunakan air laut menjangkau tinggi maximumnya karena arah style tarik Bulan yang sejajar dengan style tarik Matahari.

Menilik konfigurasi matahari-bulan-bumi, sesungguhnya tanggal 5 dari sebulan kalender lunar masih tetap termasuk juga awal untuk terjadinya gunakan purnama. Ditambah lagi bila mempertimbangkan periode pada dua bulan baru, yang sekitaran 29, 53 hari, dengan kasar Bulan telah ada di tempat 1/2 jalan menuju bulan separo. Oleh karenanya, tidak relevan juga bila disebutkan ketika itu dampak paduan dari gravitasi Matahari serta Bulan paling kuat. Juga sekian, pada air laut yang demikian berlimpahnya di Bumi itu saja, gunakan purnama teratas ‘hanya’ sekitaran 15 mtr., di Teluk Fundy, Kanada. Gunakan setinggi ini, masih tetap termasuk relatif kecil bila dibanding dengan rata-rata kedalaman laut, yang rata-rata sekitar dari beberapa ratus sampai beberapa ribu mtr.. Serta yang paling terang, bila Matahari, Bulan serta Bumi segaris, semestinya berlangsung gerhana Matahari dong…

Matahari menjangkau titik kulminasi paling dekat?

Titik kulminasi atas yaitu titik waktu satu benda langit dalam gerakannya tampak tertinggi bila dilihat seseorang pengamat. Dalam rencana popular, untuk Matahari, titik kulminasi atas diraih pada pukul 12 siang. Tetapi ini juga tidak selama-lamanya demikian. Sesungguhnya Matahari tidak sering sekali menjangkau titik kulminasi (atau tempat teratasnya di langit) pas pada pukul 12 siang. Kadang-kadang lebih lambat serta kadang-kadang lebih cepat. Selisih pada sampainya Matahari ‘sebenarnya’ pada titik kulminasi ini, dengan jam 12 siang, di kenal jadi kesamaan saat. Sebatas info penambahan, rencana kesamaan saat seringkali digunakan saat mempertimbangkan saat sholat untuk penganut agama Islam.

Kembali pada problem hari Peh Cun, saat bicara problem ‘dekat’, penilaian menunjukkan kalau pada hari Peh Cun itu Bumi sesungguhnya malah tengah bergerak menuju titik aphelion, tempat paling jauh yang dapat diraih Bumi dari Matahari. Bumi menjangkau tempat aphelion kurang lebih tiap-tiap tanggal 4 Juli, sesaat perihelion diraih pada 3 Januari. Dengan tehnis, pada awal Juni, jarak Bumi ke Matahari lebih dari nilai 1 unit astronomi. Jadi, argumen ini juga dibuat-buat saja bila dipakai jadi pembenaran gampangnya buat telur berdiri pada hari Peh Cun.

Rupanya narasi tidak selesai pada hari Peh Cun saja…

Orang-orang Barat juga mempunyai mitos sama untuk telur berdiri. Hal yang berlainan yaitu saatnya. Konon tuturnya, menurut orang Barat, telur dapat dibangun setiap ekuinoks (terutama ekuinoks musim semi), yakni satu saat saat panjang siang serta malam lebih kurang keduanya sama 12 jam. Ekuinoks berlangsung 2 kali satu tahun, yang pertama pada sekitaran tanggal 20 Maret, di kenal jadi vernal equinox (ekuinoks musim semi), yang ke-2 pada sekitaran 22 September, di kenal jadi autumnal equinox (ekuinoks musim gugur).

Penamaan ekuinoks didasarkan pada musim di belahan Bumi utara. Pengertian resmi untuk ekuinoks sendiri yaitu masa saat sumbu perputaran Bumi menghadap ke arah 90 derajat dari arah Matahari. Oleh karenanya, panjang hari sama dengan di semua penjuru Bumi ketika ekuinoks. Walau demikian, adakah hubungan dengan telur yang berdiri? Kenyataannya, tidak.

Walau kalimat seperti “panjang siang serta malam keduanya sama 12 jam” mungkin saja terdengar demikian hebat di telinga sebagian orang, seperti perihal kalimat seperti “Matahari serta Bumi segaris”, sesungguhnya hal seperti ini sangat umum. Tak ada dampak ilmiah yang penting dari ke-2 kalimat itu, terlebih dalam menghubungkannya dengan telur yang berdiri. Bila ada yang menghubungkannya dengan jarak Bumi-Matahari, terlebih dulu telah dijelaskan kalau Bumi menjangkau perihelion pada 3 Januari serta aphelion pada 4 Juli. Lagi-lagi tak ada hubungan.

Dari pojok pandang seseorang yang skeptis, sudah pasti kebenaran dari dampak yang dijelaskan dalam tulisan ini pada “kemampuan” sebutir telur untuk berdiri begitu dipertanyakan. Kenapa tak ada arena membangun telur pada musim gugur? Kenapa cuma telur yang dibangun?

Secara singkat jadi penutup tulisan ini, telur sesungguhnya dapat diberdirikan setiap saat, bermodalkan kesabaran yang cukup. Sudah pasti, kekasaran permukaan telur, kekasaran permukaan bagian berdirinya telur juga akan punya pengaruh. Tetapi yang tentu, tak ada dampak dari Bulan, atau bahkan juga dari siang hari yang 12 jam

No comments:

Post a Comment